EFEK INSOMNIA (Penelitian Terbaru)


Sebuah penelitian terbaru dipublikasikan Elsevier di Biological psychiatri Volume 67 edisi 2 (15 januari 2010) hasil penelitian ini menunjukkan, insomnia kronis mungkin memiliki hubungan dengan berkurangnya volume kortikal. Beberapa situasi stress kronis, seperti depresi dan gangguan stress post traumatic, berhubungan dengan pengecilan volume suatu bagian otak yang sensitive terhadap stress, seperti daerah cinguli dari korteks cerebral dan hippocampus yang terlibat dalam pembentukan memori. Melalui teknik khusus yang disebut morfometri berbasis voxel, tim peneliti-ellemarije altena, ysbrand vander werf, dan Eus JW Van someren- mengevaluasi volume otak penderita insomnia kronis, yang dihubungkan dengan kesehatan kejiwaan, dan membandingkannya dengan orang sehat tanpa mengalami maslah tidur.
Ditemukan, pasien insomnia memeliki volume gray matter disebelah kiri orbitofrontal korteks yang lebih kecil dibanding dengan orang normal. Ini dihubungkan dengan tingkat keparahan subjektif dari insomnia.kami menunjukan untuk pertama kalinya bahwa pasien insomnia memiliki kepadatan gray matter lebih rendah didaerah yang terlibat dalam evaluasi kenikmatan rangsangan, juga didaerah otak yang berhubungan dengan kondisi istirahat otak. Semakin parah gangguan tidur, semakinkecil kepadatan gray matter didaerah yang terlibat dalam evalusi kenyamanan, yang mungkin penting untuk mendapatkan kenyamanan optimal saat tidur, jelas altena. 
Kami sebelumnya juga menunjukkan bahwa penderita insomnia mengalami kesulitan untuk merasa nyaman saat tidur. Temuan ini mendorong penyelidikan lebih lanjut, mengenai defenisi sub tipe insomnia dan factor-faktor causal. Kami telah memprakarsai Netherlans Rleep registry tambahannya. Insomnia adalah tanda tanda umum dari kondisi kejiwaan, yang berhubungan dengan berkurangnya volume kortikal. Hal itu juga adalah gejala umum dari gangguan kejiwaan atau stress tingkat tinggi secara umum. Studi oleh altena dan koleganya telah menunjukkan bahwa ada resiko lain jika insomnia tidak diobati. Antar lain adalah efek merugikan terhadap mikrostruktur otak, ungkap dokter. Jhon cristal, editor dari biological pshyciatri.
SUMBER: OTC digest

Komentar

Postingan Populer