MODUL I BANYAK KENCNG

Modul sistem Endokrin & Metabolisme

SKENARIO

Seorang pria umur 50 tahun datang ke dokter dengan keluhan sering kencing yang dialami sejak 2 bulan terakhir. Penderita sering terbangun 4 – 5 kali semalam untuk buang air kecil. Penderita juga mengeluh selalu haus dan tenggorokan terasa kering. Sekitar 3 bulan lalu, penderita mengalami kecelakaan lalu lintas dan sempat tidak sadar selama 5 hari.


KATA KUNCI


Pria 50 tahun
poliuri
polidipsi
riwayat trauma
berbau



PERTANYAAN PENTING



1. Bagaimana peranan organ dan hormon dalam produksi urin ?

2. Bagaimana etiologi poliuru ?

3. Bagaimana peyakit yang bergejala poliuri ?

4. Bagaimana penanganan poliuri ?

5. Bagaiana patomekanisme gejala terkait dengan kasus ?

6. Bagaimanalangkah-langkah diagnosisnya ?

7. Differential diagnosisnya ?



PEMECAHAN MASALAH


1.Organ yang berfungsi sebagai filtrasi, eksresi, dan reabsorpsi adalah ginjal. Fungsi reabsorpsi air kembali ke plasma ada di duktus kolektivus. Pada arteri renalis darah di filtrai ke glomerulus kemudian masuk di kapsul bowman dan selanjutnya di eksresi zat-zat yg tidak diperlukan. Seluruh ahasil filtrasi masuk di duktus kolektivus. Selanjutnya hormon ADH merangsan duktus kolektifus untuk rabsiorpsi air kembali untuk menjaga osmolalitas plasma darah. Hormon ADH pentng disekresi pada saat orang kehilangan banyak cairan melalui keringat, diare, dan lain-lain selain dari ginjal sehingga sebagai bentuk kompensasi tubuh untuk menahan cairan untuk tidak keluar dari tubuh lebih banyak lagi.

2. Fisiologis : stress, latihan, intake air lebih, suhu (dingin), waita hamil
Patofisiologis : DM II, DI sentralis, Sidrom Nefrogenk, CRF, Uropati obstruktif, Kebiasaanmakan abormal, GGA,obat-obatan.

3. DI ( tipe Nefrogenik dan sentral) dan Psikogenis polidipsi

4. 1. menjaga intake cairan : penanganan pertama untuk memperbaiki tanda-tanda dehidrasi
2. Pemberian elektrolit diikutkan dengan intake cairan
3. Vasopressin intranasal bertujuan untuk pengganti hormn ADH tubuh
4. Tes gula darah untukmembedakan DM dan DI
5. Tes kreatinin untuk mengetahui kerusakan ginjal
6. ADH releasing untuk aktiitas sekresi ADH

5.
Dari skenario kita bisa menyimpulkan bahwa kecelakaan yang dialami penderita sehingga menyebabkan dia tidak sadarkan diri selama 5 hari merupakan trauma kepala. Trauma kepala ini diduga dapat terjadi kerusakan pada hipothalamus, dan hipofisis. Kerusakan ini dapat timbul baik karena trauma itu sendiri atau akibat tindakan operasi/bedah yang sebagai tindakan medis awal. Baik hipofisis maupun hipothalamus terganggu akan menyebabkan gangguan sekresi ADH. Biasanya gangguan pada hipothalamus berupa gangguan pusat rasa haus sehingga orang tersebut selalu merasa haus dan timbullah polidipsi. Hipothalamus juga dapat kehilangan rasangan untuk mensekresi ADH. Hipofisis dapat juga gagal mensekresi ADH. Gagalnya reseptor ADH ditubulus kolektivus untuk menangkap ADH biasanya pada gagal ginjal akut. Pada diabetes mellitus poliuria terjadi akibat peningkatan kadar gula dalam plasma dalam darah yang lebihnya harus dikeluarkan melalui ginjal. Pada saat dikeluarkan, gula menarik lebih banyak air sehingga dapat timbul poliuria.
6. Anamnesis
* Keseringan Kencing : menanyakan keseringan dan banyaknya kencing pasien perhari
* Rasa Haus : Apakah disertai rasa haus serta bagaiman tibulnya?
* Nokturia : apakah pasien sering bangun dan tidurnya terganggu?
Pemeriksaan Fisis → Tanda – Tanda Dehidrasi
* Curah Jantung Melemah
* Kulit Kering, Pucat, Rambut Kering
Pemeriksaan Laboratorium
* Tes level ADH → ↓ 85% dapat menyebabkan DI
* Tes Glukosa
* Tes Osmolalitas Urin / Plasma
* Tes Ureum, Creatinin Plasma
7. Dfferential diagnosis
Px
Sex
Umur
Poliuria
Polidipsi
Nokturia
Riwayat trauma
DI
+
+
+
+
+
+
DM
+
+
+
+
+
-

Kesimpulan kelompok kami bahwa kemungkinan kuat pasien tersebut menderita Diabetes Insipidus.
Pada diabetes Insipidus diduga kuat karena ada riwayat sebelumnya kecelakaan disertai trauma kepala. Pemeriksaan water depletion test diperlukan apakah terjadi pengurangan berat badan dan berat jenis dari air kemih. Sementara diabetes melits untuk memastikan diagnosa masih perlu diperlukan tes glukosa darah maupun urin.

Komentar

Postingan Populer