ASPERGILLOMA



ASPERGILLOMA
(Indah Triayu Irianti, Rafika Rauf, Shofiyah Latief) 
  Dibawakan Dalam Rangka Menyelesaikan Kepaniteraan Klinik di Bagian Radiologi Universitas Muslim Indonesia


I.               PENDAHULUAN
Penyakit paru merupakan salah satu penyakit yang dapat menyebabkan naiknya angka kematian di Indonesia, diantaranya yang sering dijumpai adalah : tuberkulosis, asma bronkial, pneumonia, dan kanker paru. Namun terdapat salah satu penyakit paru yang kejadiannya tidak terlalu sering namun kerap terjadi karena ada penyakit paru yang mendasarinya, yaitu penyakit paru akibat infeksi jamur, salah satu diantaranya adalah aspergillosis. 1
Aspergillosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur ubiquitous jenis aspergillus, dapat ditemukan di tanah, air, dan tumbuhan yang mengalami pembusukan. Aspergillus fumigatus dapat di isolasi dari udara dan banyak ditemui pada kelembaban ruangan yang tinggi. Meskipun lebih dari 1.000 spesies aspergilli telah diidentifikasi, sangat sedikit yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Aspergillus merupakan percabangan hifa yang memiliki distribusi di seluruh dunia, spesies aspergillus yang sering menyebabkan infeksi pada manusia yaitu aspergillus fumigatus. Aspergillus fumigatus merupakan jenis dan penyebab paling umum dari aspergillosis invasif, aspergillus akan menginfeksi paru-paru dan akan menyebabkan empat sindrom penyakit, yaitu Allergic Bronchopulmonary Aspergillosis (ABPA), Chronic Necrotizing Pnemonia Aspergillosis (CNPA), Aspergilloma, dan Aspergillosis invasif. 2,3,4
Aspergilloma adalah penyakit yang langka, penyakit ini muncul oleh karena infeksi sekunder yang telah ada sebelumnya, bersifat saprophytic didalam rongga paru. 5,6
Penegakan diagnosis secara radiologis aspergilloma dilakukan dengan foto thorax dan CT scan thoraks. Foto thoraks dengan menggunakan sinar-x berguna untuk visualisasi bagian dalam paru-paru dan dapat mengidentifikasi kelainan di setiap rongga paru sedangkan CT scan berguna untuk melihat secara detail setiap kelainan yang terdapat pada rongga paru. Selain penegakan diagnosis secara klinis dan laboratoris, pemeriksaan secara radiologis pada kasus aspergilloma berguna untuk mengkonfirmasikan diagnosis.7
II.                INSIDENS
Aspergilloma terjadi pada 10-15% pasien dengan penyakit paru kavitas, seperti tuberkulosis,sarkoidosis,bronkiektasis,kista, dan bulla. Prevalensi aspergilloma mencapai 0,01% berdasarkan survey radiografi dada pada 10 tahun terakhir dalam populasi 60.000 pasien di Inggris. Sebuah studi kooperatif inggris menemukan bahwa pasien dengan riwayat tuberkulosis paru dengan adanya cavitas berdinding tebal yang dialami lebih dari 7 tahun memiliki tingkat resiko lebih tinggi menderita aspergilloma. Di India, didapatkan 41 pasien yang menderita aspergilloma dalam rentang waktu 15 tahun dan tuberkulosis merupakan penyebab paling umum. Tuberkulosis merupakan awal yang mendasari terjadinya aspergilloma, terlihat pada 59-89% kasus. Di Brasil, ditemukan 19 pasien dengan kasus aspergilloma antara tahun 1981 dan 2009 dengan usia berkisar 20-80 tahun. Dari 19 pasien, 11 adalah perempuan dan 8 laki-laki.  Satu pasien meninggal akibat hemoptisis masif dengan syok hipovolemik sebelum reseksi paru. 7,8,9
**kalau mau file lengkap beserta referensi, email saja langsung ke vesicabilliaris@yahoo.com**

Komentar

Postingan Populer