PENINGGIAN TEKANAN INTRAKRANIAL
Oleh : Dr. David
Gunawan, Sp.S
Kranium dan kanalis vertebralis relatif sama-sama intak
dan tidak elastik. Peningkatan volume dari beberapa keadaan seperti pada
jaringan otak, darah atau cairan serebrospinal, akan meningkatkan tekanan
intrakranial. Tanda peninggian tekanan intrakranial harus selalu membangkitkan
kecurigaan adanya lesi desak ruang intrakranial.
Beberapa mekanisme yang jelas dari Peninggian Tekanan Intrakranial :
·
Penggian
volume intrakranial yang
disebabkan oleh tumor otak, infark cerebri yang luas, trauma serebri,
perdarahan otak, abses otak, hematoma extraserebral, edema serebri akut.
· Tekanan
venous yang tinggi dari kegagalan jantung atau obstruksi mediastinal superior.
·
Obstruksi
dan absorbsi aliran cairan likuor serebrospinalis.
Pendapat lain mengenai mekanisme Peninggian Tekanan Intrakranial :
·
Gangguan
yang disebabkan edema otak yang difus.
·
Penekanan massa
pada ruang supra atau infratentorial.
·
Hidrosefalus akibat dari penggian produksi
cairan likuor serebrospinalis atau obstruksi aliran likuor serebrospinalis,
atau gangguan absorbsi cairan likuor serebrospinalis.
Penyebab peninggian tekanan
intrakranial :
·
Lesi desak ruang intrakranial (tumor otak,
perdarahan otak, infark otak, abses otak )
·
Ensefalitis
·
Meningitis
·
Trauma kranioserebral
·
Trombosis sinus venous
·
Obstruksi aliran keluar CSS akibat dari :
-
Malformasi pada sudut kraniovertebral.
-
Stenosis akuaduktus
-
Adesi
arachnoid pasca hemoragik atau pasca meningitis.
·
Kadar
protein CSS yang jelas meningkat
-
Poliradikulitis.
-
Tumor spinalis, trauma neurofibroma.
·
Obat dan zat toksik :
-
Keracunan timah hitam
-
Steroid
-
Inhibitor ovulasi
-
Obat tetrasiklin
-
Neurobruselosis
-
Naik secara tiba-tiba di tempat yang sangat tinggi dari
permukaan laut.
Gejala-gejala umum tekanan intrakranial yang meninggi terdiri dari :
1.
Sakit kepala
2.
Muntah
3.
Kejang
4.
Gangguan mental
5.
Perasaan abnornmal di kepala
6.
Kesadaran menurun
7.
Diplopia.
Subyektif
Tanda
peringatan
Tanda mata
Foto polos
tengkorak
CT Scan kepala
EEG
CSS
|
Nyeri kepala
(difus dan konstan), lebih berat pada pagi hari, muntah proyektil, apati.
Konfusi,
gangguan pernafasan, bradikardi, hipertensi, cerebralit (opistotonus dan
spasme ekstensor lengan dan tungkai / dekortikasi ), pupil melebar.
Papiledema
(dapat timbul dalam beberapa jam), papil nervus optisi melebar, serangan
ambliopia, paresis N.III, N.VI.
Impressio digitatae meningkat,
fossa hipofise abnormal dan demineralisasi dorsum sella, diastasia sutura
pada anak.
Menunjukkan slitlike ventricles
pada edema otak, periventricular lucency, kadang-kadang penyebab TIK
ditemukan.
Kelainan non spesifik yang difus.
Tekanan di atas 200 mmHg (teoritis
PL kontraindikasi ), tekanan dapat normal pada lesi obstruksi sudut
kraniovertebra atau kanalis spinalis.
|
Bila
etiologinya tidak ditemukan pada pemeriksaan neurologik maupun neuroradiologik
selalu normal, kecuali terdapat tanda edema papil disebut sebagai Hipertensi
Intrakranial Benigna dengan klinisnya adalah :
·
Kebanyakan terjadi pada wanita muda.
·
Seringkali obsesi
·
Menstruasi tidak teratur
·
Relatif dijumpai selama kehamilan
·
Nyeri kepala, biasanya difus
·
Kadang-kadang ditemukan muntah
·
Pusing dan tinnitus
·
Kadang-kadang ditemukan nistagmus
·
Diplopia
dan gangguan penglihatan lainnya.
Terdapat tiga tipe edema otak :
1.
Edema Sitotoksik adalah pembengkakan sel dari
kerusakan sel-sel saraf dan elemen seluler lainnya sebagai suatu hasil gerakan
cairan ekstraseluler masuk ke dalam ruang intraseluler.
2.
Edema Vasogenik adalah pembengkakan sel otak
yang disebabkan dari peninggian permeabilitas kapiler dengan leakage dari
albumin dan molekul-molekul lainnya yang masuk ke dalam ruang interstitial.
3.
Edema Hidrosefalik adalah akibat gerakan cairan
serebrospinalis dari ventrikel lateralis ke dalam substansia alba jaringan otak.
Penanganan Akut Tekanan Intrakranial yang meninggi :
1.
Terutama memperhatikan fungsi jantung dan respiratorik
2. Pemberian larutan hiperosmolar dan atau
diuretic.
A. Manitol (75 %) 1.0 sampai 1.5 g/kg
bb IV setiap 4 sampai 6 jam
B.
Dapat juga diberi Furesemide 20 – 40 mg IV setiap 4 – 6
jam.
3.
Pemberian kortikosteroid (deksametason) 10 mg IV dosis
awal kemudian 4 – 5 mg/ 6 jam.
Komentar
Posting Komentar
mampir comment dulu sodara..