TRAUMA VASKULAR
TRIAGE
Tromboangitis
obliterans (TAO) adalah penyakit yang ditandai dengan sumbatan arteri karena
proses inflamasi arteri kecil atau sedang di distal ekstremitas dengan gejala
iskemi distal dari ekstremitas yang terlibat. TAO disebut juga Buerger’s
disease karena pertama kali dilaporkan adanya sutau penyakit pada orang dewasa
muda dengan kegagalan arteri yang dapat mengakibatkan ganggren.
Patogenesis
penyakit ini dimulai dari proses inflamasi sehingga timbul sumbatan kemudian
menjadi nekrosis atau ulkus yang sulit disembuhkan. Keluhan iskemi dengan
jaringan yang menghitam sering dijumpai bersamaan dengan rasa sakit yang hebat.
Pasien
biasanya datang dengan keluhan nyeri setelah berjalan beberapa lama pada
kondisi awal. Pada keadaan lanjut timbul ulkus atau nekrosis pada ujung jari
yang tidak sembuh-sembuh.
Diagnosis
ditegakkan berdasarkan :
Anamnesis :
·
Luka / koreng di ujung jari kaki/tangan yang
tidak sembuh dan kehitaman.
·
Nyeri yang hebat dan mengganggu
·
Ulserasi dan gangrene sering terjadi spontan
atau karena mikrotrauma
·
Riwayat merokok dengan jumlah yang cukup banyaK.
Pemeriksaan
Fisik :
·
Kondisi umum pasien : umumnya baik dan sehat
·
Ulkus nekrotik di jari kaki/tangan dengan warna
kehitaman, kering, kadang-kadang terjadi pengerutan dan perpendekan jari.
·
Pulsasi arteri : biasanya menghilang pada A.
dorsalis pedis dan tibialis posterior pada kaki.
·
Perubahan warna : jari yang terkena bisa
berwarna merah, normal atau sianotik tergantung lanjutnya penyakit.
·
Suhu kulit pada daerah yang terkena akan lebih
dingin
·
Harus dinilai sampai batas mana nekrosis, tanda-tanda
infeksi dan ascending infeksi.
·
Ukur ABI (ankle
brachial index) kanan – kiri
·
Tromboflebitis superficial : biasanya mengenai
vena kecil atau sedang.
Pemeriksaan Laboratorium :
·
Pemeriksaan darah perifer rutin (toleransi
operasi).
·
Gula darah sewaktu, fungsi ginjal dan fungsi
hati
·
Hemostasis : PT/APTT
·
Kultur pus dan resistensi
Pemeriksaan Radiologis :
·
Arteriografi :
o
Ciri khas dari gambaran TAO adalah bersifat
segmental, terdapat pada beberapa tempat.
o
Pada kasus lanjut terdapat kolateral
o
Diperlukan untuk mengetahui batas arteri yang
alirannya tersumbat, dan rencana tindakan yang akan dilakukan
·
Foto ekstremitas daerah lesi : untuk melihat
adanya kemungkinan osteomyelitis bila ada indikasi.
· Doppler
flowmeter atau fluximetri : untuk
mengetahui kecepatan aliran darah dalam pembuluh.
Pemeriksaan Histopatologi
·
Gambaran radang yang mencolok pada ketiga
lapisan dinding pembuluh darah.
·
Perubahan berbentuk
Diagnosis
ditegakkan dari :
- Adanya tanda insufisiensi arteri
- Umumnya pria dewasa muda
- Perokok berat
- Adanya gangren yang sukar sembuh
- Riwayat tromboflebitis yang berpindah
- Tidak ada tanda aterosklerosis di tempat lain
- Diagnosis pasti dengan pemeriksaan patologi anatomi
KASUS BEDAH ATAU BUKAN
Setiap kasus tromboangitis obliterans merupakan
kasus bedah
KONTRAINDIKASI
Tidak ada kontraindikasi mutlak,
dimana toleransi dan keadaan umum pasien memungkinkan
tindakan operasi.
JENIS TINDAKAN/TEKNIK OPERASI
·
Debridement secepatnya untuk eradikasi infeksi.
·
Untuk kasus nekrosis dan iskemik dilakukan
nekrotomi secara emergency, ada
kemungkinan diperlukan tindakan amputasi.
·
Tindakan amputasi
o
Pertama, kaki iskemik yang tidak dapat dilakukan
rekonstruksi dengan kematian jaringan yang luas. Amputasi dilakukan seproksimal
mungkin sampai dapat menjamin dilakukan penutupan primer.
o
Kedua, infeksi
yang berat dan luas, dapat mengancam keselamatan pasien, untuk mencegah
meluasnya sepsis.
o
Ketiga (jarang dilakukan), fraktur pada kaki
charcot dengan kerusakan pada tumit dan rekostrusi tidak dapat
dipertanggungjawabkan.
·
Angioplasti, rekonstruksi dengan pintasan,
dilakukan pada kelainan arteri.
·
Simpatektomi lumbal
o
Bertujuan untuk memperbaiki klaudikasio,
menghilangkan nyeri dan mempertahankan ekstremitas
o
Komplikasi : neuralgia pasca simpatektomi, tidak
ada ejakulasi atau reaksi yang berlawanan.
TIMING OPERASI
·
Operasi darurat (emergency) : pada kasus infeksi luas, ascending infeksi.
·
Semidarurat (urgent)
: pada kasus infeksi tidak meluas, toleransi operasi belum memungkinkan
·
Operasi elektif : pada kaki diabetes dengan infeksi selain di
atas.
PROBLEM PRABEDAH
·
Kondisi umum pasien yang lemah dan telah terjadi
sepsis.
·
Gangguan fungsi ginjal.
·
Gangguan fungsi jantung yang cukup berat.
·
Keterbatasan penunjang untuk menilai tingginya
iskemik.
·
Keputusan operasi, terutama bila harus amputasi
oleh keluarga dapat menyebabkan tertundanya operasi dan dapat merubah jenis
tindakan.
PROBLEM INTRABEDAH
·
Penilaian luasnya jaringan infeksi atau iskemik, dapat
menyebabkan operasi harus diulang secepat mungkin.
·
Perdarahan
·
Cedera vaskuler dan saraf
·
Penutupan luka yang luas diperlukan graft kulit
PROBLEM PASCABEDAH
·
Infeksi yang sulit dikontrol : memerlukan
penilaian yang cepat dan tepat agar tindakan berikutnya dapat dilakukan
secepatnya.
·
Infeksi atau iskemik yang tidak dapat dikontrol
mengharuskan tindakan amputasi.
·
Sepsis
FOLLOW UP
·
Perawatan luka harus adekuat di ruangan agar
infeksi dapat dikontrol.
·
Berhenti merokok
·
Pemberian antibiotika sesuai hasil kultur
·
Atasi kemungkinan iskemik berulang
·
Pemberian vasodilator, antiagregasi dan
memperbaiki mikrosirkulasi
·
Rehabilitasi
Komentar
Posting Komentar
mampir comment dulu sodara..