KARSINOMA PANKREAS
1.
PENDAHULUAN
Karsinoma
pankreas adalah karsinoma yang berkembang ketika sel-sel kanker terbentuk pada
jaringan-jaringan pankreas. Sekitar 95%
dari kanker pankreas adalah adenokarsinoma, sisanya 5% termasuk adenosquamous
karsinoma,
karsinoma sel cincin, dan hepatoid karsinoma.1 Karsinoma pankreas merupakan karsinoma
gastrointestinal yang terbanyak ke tiga di Indonesia setelah karsinoma kolon
dan rektum dan karsinoma lambung. Kanker ini memiliki prognosis yang buruk
karena selalu didiagnosis pada fase yang telah lanjut.2
Umumnya untuk
kasus dengan
diagnosa karsinoma pankreas, keluhan yang diajukan penderita
adalah timbulnya rasa nyeri di epigastrium, yang dirasakan
seperti ditusuk-tusuk sudah berbulan-bulan. Serangan nyeri
dapat terus menerus atau dapat intermiten. Tetapi perasaan
tersebut makin lama makin sering yang dirasakan bertambah berat, dan
dirasakan berkurang bila penderita duduk sambil
membungkukkan badan. Nafsu makan berkurang, mual, berat
badan menurun. Untuk karsinoma di kaput pankreas biasanya
disertai keluhan mata dan badan menguning, serta gatal-gatal.3
Pemeriksaan radiologi/imaging untuk menentukan adanya
suatu keganasan pada pankreas yang
sering digunakan adalah Ultranonografi, Computerized Tomografi (CT scan),
Endoscopic Retrograde Cholangiopanreografi (ERCP), dan Magnetik Resonance
cholangiopancreotografi (MRCP).3
2. INSIDEN
Karsinoma pankreas sering terjadi pada
laki-laki dan agak lebih sering menyerang oran g
kulit hitam. Karsinoma ini
jarang terjadi sebelum usia 50 tahun dan rata-rata penyakit ini terdiagnosis
pada penderita yang berumur 55 tahun.3
Pada usia 30-40 tahun, insiden karsinoma pankreas relatif rendah, setelah 50 tahun
meningkat pesat, terutama pada 65-80 tahun sering ditemukan. Ratio pria dan wanita dalam laporan
literature sebelumnya adalah 1,7:1, sedangkan dalam literature belakangan
adalah 1,3:1, ratio insiden pria dan wanita menurun sejalan dengan pertambahan
usia.4
Mortalitas kan ker pankreas memiliki variasi etnis yang
menonjol. Mortalitas kalangan kulit
hitam Amerika Serikat lebih tinggi dari etnis lainnya, juga lebih tinggi dari oran g kulit hitam di
Afrika, berarti faktor lingkungan tertentu berperanan dalam variasi etnis
tersebut.4
3. EPIDEMIOLOGI
Karsinoma pankreas merupakan penyebab utama
ke 5 kematian terkait kan ker
di Amerika Serikat, dengan sekitar 33.370 kematian disebabkan oleh penyakit ini
pada tahun 2007.5 Sedang di
Indonesia sendiri, kars inoma pankreas merupakan kars inoma gastrointestinal yang terbanyak ke 3 setelah kars inoma kolon dan rektum dan kars inoma
lambung2.
Insiden kan ker pankreas di dunia cenderung
meningkat, dewasa ini telah menjadi salah satu tumor ganas sistem pencernaan
yang sering ditemukan. Tapi berbeda
dengan kan ker
lain, didunia belum ditemukan adanya area insiden tinggi pankreas, insiden
diberbagai daerah sekitar 12,8/100.000 hingga 3/100.000. Walaupun kan ker
pankreas tidak termasuk kan ker
sistem pencernaan berinsiden tinggi, tapi peningkatan insidennya belakangan ini
cepat sekali.4
4. ETIOLOGI
Penyebab karsinoma pankreas sampai saat
ini tidak diketahui, tetapi adenokarsinoma pancreas 2-3 kali lebih sering
terjadi pada perokok berat.2 Usia
lanjut adalah faktor risiko paling kuat bagi kan ker pankreas, dengan insiden tertinggi
setelah usia 60 tahun. Ada
juga beberapa sindrom genetik yang telah dikaitkan dengan peningkatan kejadian kan ker pankreas, yaitu antara lain jika ada kan ker kolorektal dan kan ker
payudara, juga riwayat kanker pankreas dalam keluarga.5 Risiko terjadinya aden okarsinoma
pankreas meningkat pada penderita pankreatitis kronis.6
5. ANATOMI
Kelenjar pankreas terletak diantara duodenum
dan limpa, melintang di retroperitonium, setara dengan level vertebra torakal
ke-12 hingga lumbal ke-1. Pankreas dapat
dibagi menjadi 4 bagian, kaput, kolum, korpus, dan kauda. Kaput
terletak di medial duodenum, berdekatan erat dengan pars desenden duodenum. Bagian kaput pankreas yang berekstensi ke
medio-posterior disebut prosesus unsinatus, diantara prosesus unsinatus dan
kaput pankreas melintas arteri dan vena mesenterium superior. Diantara kaput dan korpus pankreas terdapat
bagian menyempit yaitu kolum, di posteriornya terdapat vena porta. Dari kolum hingga hilum lienis adalah korpus
dan kauda pankreas, antara keduanya tidak memiliki batas yang jelas.4
Gambar 1.1 pankreas
Pasokan darah pada pankreas terutama
berasal dari arteri pankreatikoduodenalis superior dan inferior serta arteri
lienalis, sebagian dari arteri mesenterika superior. Percabangan tiap arteri di dalam pankreas
membentuk arkus vaskular, maka paska reseksi parsial pankreas tidak mudah
timbul defisit pasokan darah ke pankreas yang tersisa, vena semuanya masuk ke
vena lienalis dan vena mesenterika superior, kemudian bermuara ke vena porta.4
Pankreas
kaya akan saluran limfatik yang saling berhubungan. Limfatik kaput pankreas terutama drainase ke
kelenjar limfe pankreatikoduodenale anterior dan posterior serta kelenjar limfe
dekar arteri mesenterika superior, limfe bagian korpus drainase ke kelenjar
limfe margo superior, margo inferior pankreas dan para arteri lienalis, para
arteri hepatikus komunis, para arteri seliaka dan para aorta abdominalis, limfe
bagian kauda pankreas terutama drainase ke kelenjar limfe hilum lienis.4
1. PATOFISIOLOGI
Semua sel tubuh manusia berasal dari satu
sel tunggal yaitu sel tunggal yang telah dibuahi. Oleh karena itu semua sel tubuh membawa
sinyal genetik yang sama. Telur yang
telah dibuahi bermultipikasi dan berdiferensiasi membentuk embrio, akhirnya
berkembang menjadi ind ividu
baru. Semua proses itu menyangkut
ekspresi keseluruhan kelompok kromosom secara selektif dan terkoordinasi.4
Ketika timbuk kan ker, kelompok gen tertentu yang berperan
penting dalam regulasi aktivitas sel mengalami mutasi atau aktivitas abnormal,
proses regulasi normal sel mengalami kerusakan, replikasi, diferensiasi, dan
apoptosis sel kehilangan keseimbangan, hingga terjadi tumor. Dewasa ini sudah diketahui 2 jenis gen yang
langsung terlibat dalam terjadinya tumor, yaitu onkogen dan supresor
onkogen. Produk ekspresi dari onkogen
bersifat regulasi posotif terhadap multipikasi sel. Bila mereka mengalami mutasi atau ekspresi
berlebihan, dapat menyebabkan hyperplasia sel.
Sebaliknya, produk ekspresi supresi onkogen bersifat inhibisi terhadap
multipikasi sel. Bila supresi onkogen
mengalami peru bahan
struktur dan fungsinya atau supresor onkogen hilang, maka hilang pula regulasi
negativ terhadap multipikasi sel, juga dapat timbul sinyal yang menyebabkan
hyperplasia sel. 4
Begitu tumor terbentuk, pertumbuhannya
bersifat otonom, karakteristik tumor diturunkan ke generasi sel berikutnya, pertumbuhannya
relatif tidak dapat dikendalikan tubuh, aktif dan tidak terbatas. Pertumbuhan yang invasif, kelainan
metabolisme dan fungsinya merupakan ancaman bagi tubuh. Jaringan tumor dalam intensitas berlainan
kehilangan kemampuan berdiferensiasi sehingga morfologinya berbeda dari
jaringan normal. Kelainan morfologi
tumor merupakan dasar bagi diagnosis patologik tumor, termasuk pada karsinoma
pankreas. 4
2. DIAGNOSIS
A. Gambaran Klinis
Manifestasi klinis kan ker
pankreas terutama ditentukan lokasi tumbuhnya kan ker, apakah organ sekitar terkena dan
apakah terdapat komplikasi dan lain-lain.
Secara umum, kars inoma kaput pankreas
relatif sering menimbulkan gejala lebih awal, sedangkan kars inoma korpus kauda sangat jarang
menimbulkan gejala pada stadium awal.4
Pada pengamatan jasmani tampak penderita kakhektis,
kesakitan, kadang-kadang anemik, ikterik. Di perut teraba suatu
massa berbenjol-benjol keras, nyeri tekan di perut atas. Posisi penderita tidur atau duduk membungkukkan badan.3
Nyeri
abdomen merupakan keluhan tersering kanker pankreas. Sekitar 60% lebih pasien datang dengan
keluhan pertama sakit perut. Kekhasan
dari nyeri perut kanker pankreas adalah lokasinya lebih dalam, areanya tidak
begitu tegas, tersering di abdomen atas.
Menurut lokasi tumor, sakit perut kanker kaput pankreas umumnya condong
ke abdomen kanan atas, kanker cauda pankreas condong ke ke abdomen kiri
atas. Pada stadium awal, karena
obstruksi tidak total dari duktus koledokus atau duktus pankreatiku, sehabis
makan aliran empedu tidak lancar, sehingga pasien sering merasa tidak enak atau
nyeri samar di abdomen atas. Katika
obstruksi total, nyeri tumpul abdomen atas menjadi jelas, lebih hebat sehabis
makan. Pada pasien stadium sedang dan
lanjut, sering terdapat nyeri punggung dan pinggang, dan berkaitan dengan
postur tubuh, bertambah hebat bila berbaring telentang. Bila tubuh membungkuk atau miring ke depan
atau tidur miring nyeri berkurang. Pada
malam hari pasien sering tidak berani tidur telentang sehingga tidur telungkup
atau dalam posisi duduk miring ke depan.4
Ikterus
terutama ditemukan pada kanker kaput pankreas.
Walaupun ikterus dapat menjadi gejala pertama kanker pankreas tapi
bukanlah manifestasi stadium dini.
Dahulu banyak ditekankan kekhasan ikterus kanker pankreas berupa ikterus
progresif bertahap memberat, tapi belakangan observasi menemukan sebagian
pasien mengalami ikterus yang fluktuatif, ketika tumor dengan peradangan
diberiakan terapi obat anti radang atau terapi hormonal dapat mengalami
pengurangan sementara. Selain itu
kebanyakan pasien disertai nyeri abdomen dengan intensitas bervariasi, hanya
sekitar 25% pasien dengan ikterus tanpa nyeri. 4
Hepatomegali.
Sekitar 50% pasien dapat mengalami hepatomegali, sebabnya terutama karena
kolestasis, kadangkala karena hipertensi portal atau metastasis kanker. 4
Pembesaran
kandung empedu. Ketika kanker pankreas
menimbulkan ikterus obstruktif ekstrahepatik, kadangkala dapat diraba
pembesaran kandung empedu. Berdasarkan
hukum Courvoisier ( ikterus tanpa nyeri – pembesaran kandung empedu ), diagnosis banding dari kolelitiasis
memiliki makna penitng. Tapi pada
kenyataannya pasien kanker pankreas dengan ikterus yang terabapambesaran
kandung empedunya tidak sampai setengah, mungkin berkaitan dengan tertutup
pembesaran hati dan tidak membesarnya kandung empedu dengan kolesistisis kronis. 4
Penurunan
berat badan gejala yang sering ditemukan pada kanker pankreas ( 65-90% ).
Kekhasan penurunan berat badan pada pasien kanker pankreas adalah
progresinya cepat.4
B.
Gambaran Radiologi
a. Foto Polos Abdomen
Pankreas
yang normal tidak dapat dilihat dengan foto polos abdomen. Foto polos abdomen hanya
mampu menemukan adanya proses perkapuran pada pankreas atau jika ada gas dalam
usus akibat abses pankreas.1
b. Ultrasonografi ( USG )
USG
( ultrasonografi ) bisa menjadi metode pemeriksaan pilihan pertama bagi pasien
suspek karsinoma pankreas karena akurat, fleksibel, relatif murah. USG dapat secara jelas membedakan ikterus
obstruktif dan nonobstruktif, dapat menemukan tumor berukuran sekitar 2 cm,
dilatasi duktus pankreatobiliar, metastasis hati, penyebaran ekstrapankreatik,
juga dapat menunjukkan perubahan kondisi pembuluh darah. Namun dalam menunjukkan invasi vaskular dan
kelenjar limfe sangat kurang akurat. USG
endoskopik ( EUS ) memiliki kepekaan yang jelas lebih tinggi, terutama dalam
menampilkan karsinoma pankreas lokal dan regio ampula, juga dapat menampilkan
kondisi invasi ke vena dan kelenjar limfe.
Dibawah EUS dapat dilakukan pungsi untuk pemeriksaan sitologik. Desawa ini EUS dianggap sebagai metode sangat
penting untuk diagnosis karsinoma pankreas, khususnya karsinoma pankreas kecil.
4
Karsinoma
pankreas dapat dideteksi melalui USG dari tanda-tanda langsung maupun tidak
langsung.6
Tanda-tanda
langsung yaitu :
·
Pembesaran
pankreas lokal maupun menyeluruh.
·
Perubahan
kontur pankreas.
·
Penurunan
ekhogenitas.
·
Pelebaran
duktus pankreatikus.6
Tanda-tanda
tidak langsungnya antara lain :
·
Dilatasi
duktus kholedokus dan atau duktus pankreatikus utama.
·
Pergeseran
atau penekanan vena cava inferior dan vena mesenterica superior.
·
Dilatasi
kandung empedu.
·
Kemungkinan
adanya metastasis ke hati.
·
Kadang-kadang
disertai ascites.6
Karsinoma kaput pankreas
akan terlihat sebagai massa yang menonjol keluar dari batas parenkim normal,
penonjolan ini akan merubah kontur
pankreas. Karsinoma kaput pankreas
harus dicurigai bila ketebalan pankreas lebih dari 3
cm.6
Karsinoma pankreas akan terlihat berupa
daerah dengan penurunan ekhogenitas, hanya sebagian kecil saja yang
memperlihatkan peningkatan ekhognitas. Dilatasi duktus pankreatikus didistal
tumor, sering terlihat bersamaan dengan adanya tumor kaput pankreas. Karsinoma kaput pankreas akan menggeser dan
menekan vena cava inferior dan vena mesenterika superior, serta pergeseran
pembuluh darah sekitar pankreas.
Dilatasi kantung empedu
( Courvoiser’s sign ) merupakan tanda terjadi penekanan atau infiltrasi
ke duktus kholedokus.6
c. CT-Scan
Dimensi maksimum untuk ukuran pankreas pada CT scan adalah 3 cm
untuk diameter kaput, diamerter korpus pankreas 2 cm dan 2 cm untuk diameter kauda pankreas.2 Diameter duktus pankreas utama adalah 3 mm dan berangsur-angsur meruncing ke
arah ekor ( kaudanya ). Duktus pankreas
yang normal dapat terlihat pada CT dengan potongan tipis dinamis.1
so-spac� } : e �`
��� pan>Usia
lanjut adalah faktor risiko paling kuat bagi
selengkapnya email ke vesicabilliaris@yahoo.com
terimakasih artikel ini sangat bagus
BalasHapus